Selasa, 22 Desember 2015

Gunung Muria

Gunung Muria 

adalah sebuah gunung di wilayah utara Jawa Tengah bagian timur, yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kudus di sisi selatan, di sisi barat laut berbatasan dengan Kabupaten Jepara, dan di sisi timur berbatasan dengan Kabupaten Pati. Di kawasan ini terdapat tempat yang sangat legendaris peninggalan Wali Songo, yaitu pesanggrahan di kawasan puncak Gunung Muria yang dalam sejarah negeri ini merupakan basis pesanggrahan di mana Kanjeng Sunan Muria menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Di sini pulalah Sunan Muria dimakamkan. Nama Gunung Muria dan daerah Kudus dinamakan berdasarkan nama Bukit Moria dan kota Al-Qudus/Baitul Maqdis/Yerusalem. Demikian pula nama Masjid Al Aqsa Menara Kudus berdasarkan nama Masjid di Yerusalem.


Wisata Alam
  •     Air Terjun Songgo Langit, di Desa Bucu
  •     Air Terjun Jurang Nganten, di Desa Tanjung
  •     Air Terjun Suroloyo, di Desa Bungu
  •     Air Terjun Sumenep, di Desa Batealit
  •     Air Terjun Banyu Anjlok, di Desa Somosari
  •     Air Terjun Undak Manuk, di Desa Blingoh
  •     Air Terjun Nglamer, di Desa Dudakawu
  •     Air Terjun Kedung Ombo, di Papasan
  •     Air Terjun Ndayong, di Somosari
  •     Air Terjun Nongko Pace, di Somosari
  •     Air Terjun Grenjengan, di Banyumanis
  •     Air Terjun Karang Nongko, di Banyumanis
  •     Air Terjun Statah, di Batealit
  •     Air Terjun Nggembong, di Srikandang
  •     Air Terjun Nglumprit, di Desa Dudakawu
  •     Air Terjun Grinjingan Dowo, di Desa Dudakawu
  •     Air Terjun Monthel, di Desa Colo
  •     Air Terjun Gonggomino, di Desa Rahtawu
  •     Air Tiga Rasa Rejenu, di Desa Japan
  •     Air Terjun Widodaren, di Desa Lumbungmas
  •     Air Terjun Santi, di Desa Gunungsari
  •     Air Terjun Grenjengan Sewu, di Desa Jrahi
  •     Air Terjun Tadah Hujan, di Desa Sukolilo
 Wisata Religi
  • ·        Makam Syeh Sadzli
  • ·        Makam Sunan Muria
Makam Sunan Muria terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Berlokasikan di atas sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang hendak berziarah harus menapaki anak tangga sejauh + 500 meter. Di kiri kanan anak tangga berderet kios para penjual makanan dan souvenir.

Bagi yang tidak kuat mendaki anak tangga bisa memilih jasa tukang ojek. Dengan jasa ini selain bisa menghemat energi, selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang menarik.

Makam Sunan Muria

Untuk mencapai makam yang berada satu kompleks dengan Masjid Sunan Muria ini, anda harus melalui ratusan anak tangga dari pintu gerbang. Di sepanjang anak tangga tersebut banyak dijual beragam cinderamata, jajanan, dan sebagainya.
Sejumlah peninggalan Sunan Muria masih dapat dijumpai, seperti bangunan masjid beratap Joglo bertingkat tiga dan beratap kayu sirap.
Selain itu, anda juga dapat menikmati bahan bangunan lama seperti tempat salat imam, fondasi empat soko masjid atau 'umpak', juga sebuah bedug yang dibuat tahun 1834.

Sekilas Sejarah Sunan Muria

Beliau adalah putera Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama aslinya Raden Umar Said. Seperti ayahnya, dalam berdakwah beliau menggunakan cara halus, ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan airnya. Itulah cara yang ditempuh untuk menyiarkan agama Islam di sekitar Gunung Muria.
Tempat tinggal beliau di gunung Muria yang salah satu puncaknya bernama Colo. Letaknya disebelah utara kota Kudus. Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Beliau lah satu-satu wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan Islam. Dan beliau pula yang menciptakan tembang Sinom dan Kinanti.
Sunan Muria juga berperan sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530) Beliau dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahan masalah itu selalu dapat diterima semua pihaak yang berseteru. Sunan Muria semasa hidupnya membuat makam beliau yang terletak di Gunung Muria sampai hari ini tidak pernah sepi peziarah. 

Mengutip dari:

Sumber gambar:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar