Gunung Muria

Wisata Alam
- Air Terjun Songgo Langit, di Desa Bucu
- Air Terjun Jurang Nganten, di Desa Tanjung
- Air Terjun Suroloyo, di Desa Bungu
- Air Terjun Sumenep, di Desa Batealit
- Air Terjun Banyu Anjlok, di Desa Somosari
- Air Terjun Undak Manuk, di Desa Blingoh
- Air Terjun Nglamer, di Desa Dudakawu
- Air Terjun Kedung Ombo, di Papasan
- Air Terjun Ndayong, di Somosari
- Air Terjun Nongko Pace, di Somosari
- Air Terjun Grenjengan, di Banyumanis
- Air Terjun Karang Nongko, di Banyumanis
- Air Terjun Statah, di Batealit
- Air Terjun Nggembong, di Srikandang
- Air Terjun Nglumprit, di Desa Dudakawu
- Air Terjun Grinjingan Dowo, di Desa Dudakawu
- Air Terjun Monthel, di Desa Colo
- Air Terjun Gonggomino, di Desa Rahtawu
- Air Tiga Rasa Rejenu, di Desa Japan
- Air Terjun Widodaren, di Desa Lumbungmas
- Air Terjun Santi, di Desa Gunungsari
- Air Terjun Grenjengan Sewu, di Desa Jrahi
- Air Terjun Tadah Hujan, di Desa Sukolilo
Wisata Religi
- · Makam Syeh Sadzli
- · Makam Sunan Muria
Makam Sunan Muria
terletak di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Berlokasikan di atas
sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang hendak berziarah harus menapaki anak
tangga sejauh + 500 meter. Di kiri kanan anak tangga berderet kios para penjual
makanan dan souvenir.
Bagi yang tidak kuat
mendaki anak tangga bisa memilih jasa tukang ojek. Dengan jasa ini selain bisa
menghemat energi, selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang
menarik.
Makam Sunan Muria
Untuk mencapai makam yang berada satu kompleks dengan
Masjid Sunan Muria ini, anda harus melalui ratusan anak tangga dari pintu
gerbang. Di sepanjang anak tangga tersebut banyak dijual beragam cinderamata,
jajanan, dan sebagainya.
Sejumlah peninggalan Sunan Muria masih dapat dijumpai,
seperti bangunan masjid beratap Joglo bertingkat tiga dan beratap kayu sirap.
Selain itu, anda juga dapat menikmati bahan bangunan
lama seperti tempat salat imam, fondasi empat soko masjid atau 'umpak', juga
sebuah bedug yang dibuat tahun 1834.
Sekilas Sejarah Sunan Muria
Beliau adalah putera
Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama aslinya Raden Umar Said. Seperti
ayahnya, dalam berdakwah beliau menggunakan cara halus, ibarat mengambil ikan
tidak sampai mengeruhkan airnya. Itulah cara yang ditempuh untuk menyiarkan
agama Islam di sekitar Gunung Muria.
Tempat tinggal beliau di
gunung Muria yang salah satu puncaknya bernama Colo. Letaknya disebelah utara
kota Kudus. Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan
rakyat jelata. Beliau lah satu-satu wali yang tetap mempertahankan kesenian
gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan Islam. Dan beliau
pula yang menciptakan tembang Sinom dan Kinanti.
Sunan Muria juga berperan
sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530) Beliau
dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun
rumitnya masalah itu. Solusi pemecahan masalah itu selalu dapat diterima semua
pihaak yang berseteru. Sunan Muria semasa hidupnya membuat makam beliau yang
terletak di Gunung Muria sampai hari ini tidak pernah sepi peziarah.
Mengutip dari:
Sumber gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar